Pendahuluan
I.I Latar Belakang
Sinopsis cerpen adalah ringkasan dari cerita pendek. Ringkasan cerpen
adalah bentuk pemendekan dari sebuah cerpen dengan tetap memperhatikan
unsur-unsur intrinsik novel tersebut. Membuat
Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan cerpen yang panjang
dalam bentuk yang singkat.
Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan
dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya dua atau tiga
halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang karangan asli.
Sinopsis bukanlah resensi, sebab resensi tidak hanya meringkas tetapi juga
menyimpulkan kekurangan dan kelebihan buku sesudah dibaca, bahkan dalam resensi
penulis dituntut untuk memberi ulasan sesudah melakukan telaah.
I.II Tujuan
·
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia.
·
Makalah ini disusun untuk memberikan pemahaman tentang cerpen “Cinta adalah Kesunyian”.
·
Makalah ini disusun
untuk mengetahui secara menyeluruh cerpen tersebut, sehingga kita bisa mudah
memahami dan mengerti jalan ceritanya.
·
Makalah ini disusun
untuk berbagi kisah tentang cerpen ini kepada para pembaca.
·
Makalah ini disusun untuk
mempersingkat cerita dari cerpen tersebut agar si pembaca lebih dapat
BAB
II
Pembahasan
II.I Identitas Buku
Judul Cerpen : Cinta adalah Kesunyian
Nama Pengarang :
Gabriel Garcia Marquez
Penerbit :
Pusaka Sastra LKiS Yogyakarta
Tebal Buku :
164 halaman
Halaman yang diresensikan : 75-83
Cetakan :
ke - IV, Juli 2009
Penerjemah :
Anton Kurnia
II.II Sinopsis Cerpen
Florentino Ariza yaitu sebagai tokoh utama dalam cerpen ini yang
menggambarkan seorang lelaki dewasa yang selalu melamunkan dan membayangkan
pujaan hatinya. Ceritanya bermula dari ketika keluarga Fermina Daza yang mapan
itu berkunjung ke desa Florentino Ariza untuk urusan usaha ternak. Pertemuan
awal cinta mereka adalah ketika Florentino Ariza yang bekerja sebagai pengirim
telegram pergi ke rumah Fermina Daza. Pada pandangan pertama inilah keduanya
langsung jatuh cinta. Percintaanpun dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.
Surat-menyurat menjadi hal yang mengasyikkan dan mendebarkan bagi jalinan cinta
mereka. Namun, Florentino Ariza tidak tahan dengan hanya surat-menyurat, dia
akhirnya mencoba datang kerumah Fermina Daza.
Saat
hubungannya diketahui ayah Fermiana Daza, yang tidak menyetujui percintaan
mereka dan menyuruhnya untuk pergi meninggalkan anaknya, Sinopsis
Cerpen
Florentino Ariza yaitu sebagai tokoh utama dalam cerpen ini yang
menggambarkan seorang lelaki dewasa yang selalu melamunkan dan membayangkan
pujaan hatinya. Ceritanya bermula dari ketika keluarga Fermina Daza yang mapan
itu berkunjung ke desa Florentino Ariza untuk urusan usaha ternak. Pertemuan
awal cinta mereka adalah ketika Florentino Ariza yang bekerja sebagai pengirim
telegram pergi ke rumah Fermina Daza. Pada pandangan pertama inilah keduanya
langsung jatuh cinta. Percintaanpun dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.
Surat-menyurat menjadi hal yang mengasyikkan dan mendebarkan bagi jalinan cinta
mereka. Namun, Florentino Ariza tidak tahan dengan hanya surat-menyurat, dia
akhirnya mencoba datang kerumah Fermina Daza.
Saat hubungannya diketahui ayah Fermiana Daza, yang tidak menyetujui
percintaan mereka dan menyuruhnya untuk pergi meninggalkan anaknya, Florentino
Ariza tenang menjawab bahwa dia rela mati demi cinta. Bahwa yang dia punya
adalah cinta, dan dia yakin bahwa cinta itulah yang akan membahagiakan
kehidupan dia dan Fermina Daza. Karena sudah tidak memiliki jalan keluar lagi,
akhirnya ayah Fermina Daza mengirim anaknya ke sebuah desa terpencil agar dapat
melupakan kekasihnya. Beberapa tahun kemudian, cara berfikir Fermina Daza
berubah. Ia mulai termakan kata-kata saudara sepupunya bahwa seseorang dapat
hidup bahagia tanpa cinta. Oleh sebab itu Fermina Daza menerima lamaran dokter
Urbino dan bertekad untuk hidup bahagia tanpa cita, meski dalam hati kecilnya
dia tidak dapat membohongi diri bahwa ia masih mencintai Florentino Ariza. Saat
suaminya selingkuh, Fermina marah. Namun, kemarahannya bukan karena cintanya
dikhianati (sebab cintanya masih tetap pada Florentino Ariza), tetapi karena
sebagai seorang istri.
Sementara Florentino Ariza masih setia menunggu. Ketika mengetahui
Fermina Daza menikah, cintanya masih tidak berubah dan tidak akan pernah
berubah. Cintanya bagai karang yang tak goyah walau badai dan ombak sebesar
menerpanya. Ia berjanji pada dirinya sendiri akan setia menunggu Fermina Daza
sampai suaminya meninggal. Berhari-hari derita cintanya yang begitu menyakitkan
itu dibawanya kemana-mana. Sampai pada suatu ketika ia dipaksa oleh perempuan
entah siapa untuk melayani nafsu seksnya dan pada hari itu dia berubah menjadi
orang yang terobsesi pada seks. Namun, dalam pandangannya, seks yang
dilakukannya itu sekedar penawar sesaat dari luka cintanya kepada Fermina Daza.
Ia terus melakukan itu sampai 622 wanita tanpa ikatan apa-apa, hingga terakhir
pada seorang mahasiswa yang jauh dari usianya yang ke 72 tahun.
Akhirnya, Dr. Urbino meninggal. Langsung saja Florentino Ariza
datang ke rumah Fermina Daza untuk menerangkan maksudnya bahwa dia telah
menunggu momen ini selama 51 tahun 9 bulan 4 hari. Fermina Daza meledak marah
saat itu. Dia menganggap Florentino Ariza telah berbuat hal yang kurang ajar di
hari berkabungnya. Menurutnya, Florentino Ariza bukannya memberi ucapan
berkabung, memahami perasaannya yang sedang bersedih, tetapi malah mengutarakan
perasaan cintanya. Namun, setelah dikirimi surat berkali-kali oleh Florentino
Ariza, hati Fermina Daza pun luruh. Ia menjadi paham dan merasa bersalah atas
apa yang dilakukannya. Ia kemudian dapat mengerti dan memahami atas apa yang
dilakukan oleh Florentino Ariza tempo hari. Bahwa Florentno Ariza tidak hendak
menyakiti dia. Ia hanya berusaha berkata jujur tentang perasaannya. Bahwa ia
telah begitu lama menderita setia menunggu Fermina Daza dengan hati yang
terluka. Untuk menyenangkan Florentino Ariza, maka Fermina Daza akhirnya
bersedia ikut berlayar bersama. Dan dalam pelayaran itu, baik Florentino Ariza
maupun Fermina Daza meresakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Bahwa kebahagiaan
itu terwujud karena cinta. Bahwa tidak ada yang menjamin kehidupan yang bahgia
tanpa hidup dengan cinta.
II.III Unsur Instrinsik
Tema : Cinta dan Kesunyian
Setting : perjalanan di
sungai dengan menggunakan kapal
Alur
: maju dan mundur
Tokoh : Florenzino Ariza, Fermina Daza, Kapten
Kapal, Duta Besar Inggris, Ayah Fermina Daza, Dokter Urbino dan Wanita
misterius
Perwatakan :
·
Florenzio Ariza, orang
yang tenang, setia, tidak gegabah.
·
Fermina Daza, orang
yang gampang dihasut, pengertian, baik.
·
Kapten Kapal, orang
yang tegas dan melaksanakan tugasnya.
·
Duta Besar Inggris,
orang yang kurang arif dan semaunya.
·
Wanita misrerius, orang
yang misteri dan tak pernah memikir
panjang.
·
Ayah Fermiana Daza,
orang yang tidak menyetujui hubungan Florenzio Ariza dan Fermina Daza.
·
Dokter Urbino, suami
Fermina, suka selingkuh.
Sudut Pandang : pengarang
sebagai orang ketiga yang banyak tahu.
Amanat : “cinta
dengan nafsu sesaat hanya membuat kenikmatan sesaat
dan mengakibatkan keterburukan sendiri”.
II.IV Unsur Ekstinsik
Nilai Moral :
Cinta itu bukan nafsu sesaat kenikmatan dunia, hal
seperti ini hanya membuat seseorang
terjun dalam keterpurukannya, penyesalan dan kehilangan harga dirinya.
Nilai
Sosial :
Jabatan setinggi apapun sepatutnya tetap menghargai
sesama dan makhluk hidup lainnya. Serta,
alangkah baiknya seseorang berinteraksi,
saling mengenali satu-sama lain.
Nilai Budaya :
Kebiasaan orang Eropa dengan sistem kenegaraannya.
Dalam cerpen ini sangat menggambarkan suasana zaman peperangan di negara dan
adat yang tunduk serta hormat
pada seorang Duta Besar.
II.V Biografi
Penulis Cerpen
Gabriel García Márquez adalah seorang novelis Kolombia,
penulis cerita pendek, dan wartawan yang karya-karyanya dia mendapat reputasi
sebagai penulis terbesar yang hidup Kastilia di Spanyol dan Amerika Latin. Gabriel
García Márquez lahir di kota kecil Aracataca, yang terletak di daerah tropis
bagian utara Kolombia, antara pegunungan dan Laut Karibia pada tahun 1928. Dia
tumbuh dengan kakek dari pihak ibu - kakeknya adalah seorang kolonel pensiunan
dari perang sipil di awal abad ini. Ia pergi ke sebuah perguruan tinggi Jesuit
dan mulai membaca hukum, namun studinya segera dipatahkan untuk karyanya
sebagai jurnalis. Pada tahun 1948, ia
mulai bekerja sebagai editor surat kabar untuk El Universal di Cartagena. Pada
1948 ia pindah ke Barranquilla, di mana dia adalah editor dari El Heraldo
sampai 1952. Kemudian ia menjadi editor koran El
Espectador liberal berpengaruh yang terbit di Bogota, El Espectador. García
Márquez juga sebagai tokoh utama,
dari gaya sastra yang dikenal sebagai realisme magis. Ia juga adalah peraih
Hadiah Nobel Sastra 1982.
BAB
III
Penutup
III.I Simpulan
Dengan mengucapkan
syukur alhamdulillah dengan rahmat
karunia-nya dan izin-nya yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Sebagai peresensi berdasarkan dari keunggulan dan
kelemahan cerpen ini menilai bahwa cerpen ini baik untuk dipublikasikan karena
akan menambah imajinasi pembaca dan mencoba untuk memotifasi menjadi penulis.
Adapun kelebihan dan kekurangan cerpen tersebut yaitu :
1. Keunggulan Cerpen
Dalam cerpen ini, pengarang menitikberatkan
gambaran dan bahasa sastra lama, kebahasaan yang sangat dijiwai pengarang
membuat para pembaca kagum. Dan membuat para pembaca lebih terinpirasi.
Terutama pada diakhir-akhir alinea, mulai terlihat ciri pengarang yang menggambarkan
cerita dapat berakhir dengan hal apapun, tak harus sedih ataupun senang.
2. Kelemahan Cerpen
Bahasa cerpen ini sulit untuk dipahami karena
bahasanya yang tinggi, serta cerpen ini bagus hanya saja cerpen ini khusus
untuk dewasa.
Dalam
hal ini penulis memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak atas segala
kekurangan dalam makalah ini, yang di jadikan sebagai tolak ukur untuk menjadi
acuan pada masa yang akan datang.
III.II Saran
aran
saya adalah untuk para pembaca agar membaca cerpen ini karena cerpen ini
mengajarkan kita tentang cinta. Sebagai peresensi berdasarkan dari keunggulan
dan kelemahan cerpen ini menilai bahwa cerpen ini baik untuk dipublikasikan
karena akan menambah imajinasi pembaca dan mencoba untuk memotifasi menjadi
penulis. Cerpen ini juga memberikan pesan moral, sosial dan budaya.
Daftar Pustaka
Garcia
Marquez, Gabriel. 2009. Cinta
adalah Kesunyian. Yogyakarta : Pusaka Sastra LKiS
Yogyakarta
http://sindikatpenulis.forumotion.com
http://bocahsoenyi.blogspot.com/2009/11/semua-tentang-kisah.html
http://hajirmutawakkil.wordpress.com/2009/11/16/florentino-ariza-fermina-daza/
http://www.nobelprize.org/nobel_prizes/literature/laureates/1982/marquez-bio.html
bisa juga download resensi cerpen
bisa juga download resensi cerpen
0 komentar:
Post a Comment